Senin, 28 Mei 2012

KEPEMIMPINAN

Oleh: Hwang Ie Raharja dan Dimas Prihandana (Calon Ketua dan Wakil Ketua IMP)

Kepemimpinan adalah suatu hal yang mudah diucapkan namun sulit diaplikasikan. Kepemimpinan adalah factor kunci berhasil atau tidaknya suatu organisasi ataupun bentuk kerjasama lainnya. Kepemimpinan juga yang menjadi poin kunci solid atau tidaknya sebuah tim. Banyak hal yang memengaruhi baik atau tidaknya kepemimpinan seseorang. Pengalaman , sikap , latar belakang , dan kemampuan seseorang menguasai keadaan menjadi factor-faktor yang memengaruhi kepemimpinan seseorang.
Kepemimpinan sendiri memiliki berberapa tipe, tipe yang otoriter seperti Presiden kita yang dahulu Bapak Presiden Soeharto lalu juga ada tipe kepemimpinan yang kharismatis seperti founding father Negara kita Bapak Presiden Soekarno. Dan ada juga tipe kepemimpinan yang demokratis seperti yang sudah banyak diterapkan pemimpin-pemimpin saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu , orang-orang menyadari bahwa pemimpin yang demokratis itu lebih disenangi dan memberi lebih banyak manfaat dibanding tipe kepemimpinan lain.
Seorang pemimpin yang demokratis selalu mendengarkan saran dan masukan bahkan kritik dari orang-orang sekitarnya baik itu lawan maupun kawan. Pemimpin yang demokratis akan selalu dihadapkan pada banyak pilihan karena ia akan mendengarkan banyak saran dari orang-orang, dalam hal ini seorang pemimpin yang demokratis tentu juga harus memiliki kecakapan dalam memutuskan pilihan. Untuk masalah ini factor pengalaman dan pengetahuan akan berperan penting dalam bagaimana seorang pemimpin memutuskan pilihan-pilihan mana yang harus dia ambil.

Pemimpin yang baik saat ini juga bukan hanya pemimpin yang menjadi symbol saja dan hanya berada di jajaran atas. Namun pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mau turun ke bawah , pemimpin yang berani membuat gebrakan yang nyata dan bersifat positif. Sosok-sosok yang seperti ini yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. Setelah selama ini masyarakat jenuh dengan sosok-sosok pemimpin yang ada , muncul tokoh-tokoh seperti Dahlan Iskan dan juga Joko Widodo. Sosok pemimpin yang tidak sungkan untuk langsung turun ke lapangan bertemu dan berdiskusi dengan bawahan-bawahannya serta membuat gebrakan yang merubah system yang selama ini sudah sangat rumit.
Fleksibel , mobilitas yang tinggi , berani membuat gebrakan dan mengambil keputusan , serta berfocus pada pencapaian tujuan untuk kebaikan masyarakat, hal-hal itulah yang terlihat dari sosok
beliau-beliau tersebut. Bukan focus pada pencitraan namun focus pada pekerjaan yang pada akhirnya juga akan mengangkat citranya sendiri. Itulah sosok pemimpin ideal yang sedang dibutuhkan masyarakat saat ini. Bukan sosok yang kaku yang tidak mau turun ke lapangan dan tidak menguasai keadaan.
Kepemimpinan yang kuat dan baik juga tentunya akan dipengaruhi oleh orang-orang yang berada di belakangnya. Sebuah tim yang solid dan baik pastinya akan membuat kepemimpinan itu berjalan dengan baik. Untuk itulah diperlukan sosok pemimpin yang bisa merangkul dan menyatukan seluruh kalangan menjadi satu tim yang padu. Tentunya bukan hal yang mudah melakukan ini, dibuthkan sosok pemimpin yang supel dan bersahaja bahkan charisma seorang pemimpin juga bisa berpengaruh atas kemampuannya menyatukan suatu tim menjadi padu.
Namun semua tipe kepemimpinan itu tentunya memiliki kebaikan dan kelemahan masing-masing. Pada situasi atau keadaan tertentu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada umumnya gaya kepemimpinan yang demokratis lebih bermanfaat. Oleh karena itu dalam aplikasinya, tinggal bagaimana kita menyesuaikan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam keluarga, organisasi/perusahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang menuntut diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk mendapatkan manfaat.
Jika mengacu pada kondisi sekarang ini , sukses tidaknya kepemimpinan itu berjalan juga dapat ditentukan dengan bagaimana cara dia memimpin dan bagaimana cara dia menjelaskan alasan-alasan di balik setiap keputusan yang diambil. Dengan semakin berkembangnya era informasi dan teknologi saat ini , maka semakin beragam juga media yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri dengan bawahannya dan juga memaparkan pemikiran-pemikiran seorang pemimpin secara meluas.
Era informasi dalam kehidupan kita sehari-hari telah memberikan begitu banyak perubahan, baik dari sisi material maupun moral. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya bersifat positif saja,tetapi juga yang bersifat negatif. Perubahan positif akibat masuknya era informasi antara lain semakin simple dan cepat nya proses komunikasi antar orang-orang, dan kecepatan akan update informasi dari berbagai sumber. Hal ini tentu akan memudahkan dalam segala pekerjaan dan aktifitas. Dan perubahan negatif dari masuk nya era informasi ke dalam kehidupan sosial bermasyarakat adalah semakin berkurangnya kebiasaan tatap muka dan berkumpul secara fisik, serta sering terlenanya mereka dengan aktivitas browsing, chatting, dan bermain facebook (belum termasuk keburukan dalam aktifitas situs yang tidak layak diakses).
Kemampuan untuk memimpin sangat diuji dalam menghadapi perubahan-perubahan seperti yang telah disebutkan di atas. Seorang pemimpin tidak hanya harus mempunyai kemampuan untuk merangkul bawahan yang dipimpinnya, tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk menguasai dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan, baik itu yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Seorang pemimpin harus cerdas dalam membaca situasi perubahan,serta mampu menguasai teknologi yang ada.
Secara umum, keberhasilan seorang pemimpin menjalankan organisasi yang dipimpinnya tidak hanya bergantung pada diri pemimpin itu sendiri namun juga bergantung pada pemaksimalan kinerja bawahannya sehingga dapat menjadi sebuah kesatuan tim yang solid dan mencapai tujuan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar ya!