Senin, 28 Mei 2012

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Oleh: Haris Firdaus dan Ferdian Jati (Calon Ketua dan Wakil Ketua HMP


Kepemimpinan dalam suatu organisasi mutlak diperlukan. Dimana kepemimpinan disini mempunyai peranan fundamental dalam arah organisasi, dalam arti lain kepemimpinan yang baik akan mengarahkan roda organisasi lebih baik.
Kepemimpinan disini bukan hanya milik ketua organisasi semata. Setiap anggota organisasi lainnya harus mempunyai rasa kepemimpinan di dalam hatinya. Karena walaupun kita bukan pimpinan, tapi kita semua adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Ketua mempunyai wakil, kasi, kabid, dsb. Kasi mempunyai bawahan yang harus dipimpinnya. Begitu juga dengan Kabid. Bagaimana dengan staf ? Walaupun seorang staf tidak memimpin orang lain, dia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, dimana dia mempunyai tanggung jawab yang harus diembannya. Jadi, semua elemen organisasi wajib mempunyai sifat kepemimpinan.

Sifat kepemimpinan ini tidak serta merta muncul dalam diri seseorang. Biasanya, kepemimpinan ini muncul karena interaksi dengan lingkungan dan orang lain. Kepemimpinan adalah hasil dari sebuah interaksi. Interaksi antar sesama manusia pasti  akan menghasilkan kepemimpinan didalamnya, sebab kepemimpinan ini akan menjaga interaksi itu berjalan harmonis. Bisa dibayangkan apabila dalam sebuah komunitas bila tidak ada yang mengatur, hancurlah sebuah komunitas tersebut. Kepemimpinan dalam komunitas tersebut tidak harus dipegang oleh satu figur, namun setiap orang bisa menerapkan kepemimpinan tersebut dalam diskusi, strategi ataupun pembicaraan yang sifatnya senda gurau belaka. Sehingga pembicaraan tersebut dapat terarah dan ada hal yang bisa disimpulkan. Kepemimpinan mengambil peranan sebagai perumus atau dalam kata lain pengarah visi.
Dalam kaitan diatas, organisasi bisa diibaratkan komunitas. Dimana dalam suatu organisasi berkumpul berbagai orang dengan karakter berbeda. Tidak jarang perbedaan karakter tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman yang berujung pada pertikaian. Disini kepemimpinan dapat menengahi hal tersebut, perbedaan karakter yang ada bisa disatukan dengan cara sinkronisasi antar elemen organisasi. Dalam organisasi, setiap anggota dituntut untuk dapat memenuhi target yang ingin dicapai. Hal inilah yang bisa menyatukan setiap anggota yang berbeda karakter tersebut untuk bisa bekerja sama dalam mencapai target yang dibebankan. Kepemimpinan mengambil peranan sebagai penengah.
Kepemimpinan bisa saja mengambil peranan sebagai pemersatu. Dalam suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Masalah yang kemudian timbul adalah setiap anggota organsasi mempunyai ide yang berbeda, sederhananya satu kepala satu ide. Ide yang berbeda ini dalam banyak kejadian bisa memecah organisasi. Meskipun kelihatannya ada banyak ide yang muncul, pasti ada benang merah yang menautkan semuanya. Disinilah sifat kepemimpinan menampakkan kehebatannya. Ide-ide tersebut disortir menjadi hal yang lebih khusus, kemudian hal yang lebih khusus ini kemudian disederhanakan lagi menjadi program kerja yang harus dicapai. Kompromi semacam ini tidak akan tercapai apabila kepemimpinan tidak ada dalam diri setiap elemen organisasi tersebut.
Lantas bagaimana jika seseorang merasa dirinya tidak berbakat dalam kepemimpinan ? Saya terangkan sekali lagi bahwa kepemimpinan tidak serta merta hadir dalam diri seseorang. Kepemimpinan muncul karena adanya interaksi. Dimana dalam suatu organisasi pasti ada yang namanya interaksi. Dalam organisasi kita belajar mengenai kepemimpinan, mengatur ego, keberanian menyampaikan pendapat, dll. Meskipun organisasi bukan satu-satunya media untuk menumbuhkan sifat kepemipinan, namun banyak yang setuju bahwa organisasi merupakan media paling efektif dalam mengembangkan sifat kepemimpinan. Jadi, bila seseorang merasa dirinya tidak berbakat dalam hal kepemimpinan, sepertinya dia disarankan untuk ikut terjun dalam berorganisasi, apapun itu, baik dalam internal akademik, ataupun organisasi di kampung atau sekitar rumah.
Lantas apakah terlambat belajar kepemimpinan disaat sudah menempuh studi sebagai mahasiswa ? Saya rasa tidak ada kata terlambat dalam belajar, dimanapun, kapanpun, sesulit apapun. Namun waktu yang paling tepat untuk belajar kepemimpinan adalah masa-masa belajar secara akademik semacam ini. Sebab kita akan mempunyai dasar untuk memimpin dalam dunia kerja nanti. Di saat kuliah semacam ini tekanan untuk menjadi pemimpin tidaklah sebesar saat dunia kerja, maka saat inilah saatnya belajar untuk memimpin dan dipimpin, sebab hal itu pastilah berguna. Kepemimpinan tidaklah selalu berkaitan dengan pimpinan, namun hal itu selalu terkait dengan memimpin dan dipimpin.
Kepemimpinan menjadi hal yang sangat sering didengar, namun sangat sulit mengejawantahkannya. Mengapa ? Sebab saat ini proses memimpin dan dipimpin menjadi hal yang sangat kompleks. Sangat sering didengar bahwa suatu organisasi jalan ditempat ataupun pecah gara-gara yang memimpin tidak bijaksana dan yang dipimpin tidak bisa menerima dengan legawa perintah pemimpin. Hal ini terdengar egois, namun itulah yang terjadi. Maka saat ini haruslah dirubah paradigma bahwa kepemimpinan hanyalah milik pemimpin. Sekarang adalah jaman kepemimpinan yang bertanggung jawab, kepemimpinan adalah milik seluruh elemen organisasi. Jika seorang pemimpin bertanggung jawab dengan apa yang dipimpinnya dan anggotanya bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya, maka organisasi seperti inilah yang akan muncul bakat kepemimpinan ideal.
Jadi, saat inilah diperlukan kepemimpinan yang bersifat sebagai penengah, perumus dan pemersatu. Hal inilah yang saat ini sangat dibutuhkan, dimana dinamika organisasi yang sangat beragam karakter, sifat dan pembawaan seseorang yang berada didalamnya. Sangat mutlak apabila kepemimpinan itu dimaknai dan diwujudkan dengan hal yang benar-benar realistik, tidak hanya dimaknai secara teoretis dan memeritah belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar ya!